Menaati orang tua
alternativesTidak memiliki tradisi keluarga yang ketat
answer explanation . Tags: Topics: Question 30 . SURVEY Demokrasi yang benar dapat terwujud apabila semua orang memiliki sifat answer choices . Pendiam. Penurut. Mengalah. Takut salah. danapa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Orang yang hidupnya bahagia belum tentu memiliki DAMAI SEJAHTERA. Misalnya : berkelimpahan dalam harta , kedudukan yang tinggi, popularitas , pesta pora Sebenarnya kita adalah manusia yang tidak dapat dipercayai, 5g5qJ. Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal ★ PTS IPS Tema 6 SD Kelas 6 / Soal no. 12 dari 15Akibat jika masyarakat tidak sejahtera yaitu … A. pemerintah jadi peduli B. meningkatnya kejahatan C. harga barang diturunkan D. masyarakat amanPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12 Preview soal lainnya PPKn SMA Kelas 10 KD › Lihat soalApapun yang dilakukan pemerintah daerah haruslanh berdasarkan hukum yang berlaku. Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari asas … _ A. tertib penyelenggaraan negaraB. kepentingan umumC. kepastian hukumD. keterbukaanE. proporsionalitas Sejarah Kelas XI IPA Semester 2 › Lihat soalNaskah proklamasi kemerdekaan dari Soekarno diketik oleh Sayuti Melik, dengan alasan…. a. agar tidak menimbulkan persepsi yang salah tentang teks proklamasi b. teks proklamasi Sokearno ada yang salah c. tidak dapat dibaca dengan mudah d. kertasnya sangat sederhana e. bahasanya kurang jelas Materi Latihan Soal LainnyaUSBN Matematika SD Kelas 6PTS Bahasa Indonesia Semester 1 Ganjil SD Kelas 5UH 1 PPKn SMP Kelas 9TIK SD Kelas 3Ujian PPKn SMP Kelas 7Masa Pra Aksara - IPS Bab 4 SMP Kelas 7Diagnostik IPS SMP Kelas 7PAI SMK Kelas 10Aqidah Ahlak MI Kelas 6Akuntansi Dagang - Ekonomi SMA Kelas 12 Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia. 138 Kelas XII SMASMK Berikutnya, dengan pendamaian-Nya, Kristus mengajarkan agar kita hidup dalam satu tubuh yang disebut gereja. Inilah panggilan kita sebagai gereja Tuhan. Gereja diharapkan oleh Tuhannya untuk hidup dalam kesatuan. Sayangnya, gereja justru seringkali hidup dalam perpecahan. Oleh karena itulah, Kolose 315 mengingatkan kita agar terus hidup dalam satu tubuh, sehingga sebagai gereja dapat terus menjadi saksi bagi damai sejahtera Yesus Kristus. Pemahaman Diri Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mengetahui sejauh mana kamu memahami makna damai sejahtera. 1 Apakah arti “syalom” atau “damai sejahtera” dalam hidup kita? Adakah perubahan dalam pemahaman tentang damai sejahtera yang kamu miliki antara sebelum dan sesudah mempelajari bahan pelajaran ini? Apa saja perubahan yang kamu temui atau rasakan? 2 Dalam cara apakah “damai sejahtera” dapat hilang dalam hidup manusia? Apa yang terjadi apabila manusia tidak memiliki “damai sejahtera”? 3 Jika kamu mengucapkan “syalom” kepada sesamamu, tanggung jawab apakah yang ada pada pihakmu untuk memastikan bahwa teman yang kamu sapa itu benar-benar dapat merasakan “damai sejahtera” yang penuh? 4 Dalam cara apakah kamu dan teman-temanmu di kelas dapat ikut terlibat dalam menghadirkan “damai sejahtera” kepada orang-orang yang hidup di sekitar kalian? 5 Sebutkanlah kegiatan yang dilakukan oleh gerejamu untuk mengurangi rasa lapar orang-orang miskin di daerahmu. Jadikanlah “Doa Orang Lapar” yang kamu baca pada awal bahan pelajaran ini sebagai sumber inspiratif D. Penutup Mari menyanyikan lagu dari Nyanyian Kemenangan Iman, No. 1781 dapat juga dinyanyikan dengan lagu Nyanyikanlah Kidung Baru, No. 1961, ”Kuberoleh Berkat” 139 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri Doa Penutup Di bawah ini ada doa syafaat yang disusun oleh Dewan Gereja-gereja se-Dunia dalam rangka Dasawarsa Mengatasi Kekerasan, tahun 2009. Doa dari Jamaika Jagalah agar gerejamu tetap bebas, ya Tuhan, agar ia boleh menjadi saluran agar lewat dia mengalirlah keadilan dan perdamaian, integritas dan keutuhan, keselarasan dan niat baik kepada mereka yang tidak punya apa-apa dan yang putus asa, agar kiranya Kerajaan-Mu boleh datang dalam segala kepenuhannya dengan kehidupan dan sejahtera dan perdamaian, melalui Yesus Kristus Tuhan kami sumber tidak dikenal, dikirim oleh Pdt. John Carden Damai yang Padaku Damai yang padaku tak dib’rikan dunia, Tak dapat diambilnya pun. Meski susah tempuh, takutku tidaklah, Kar’na damai Tuhanku turun. Ref. Damai yang dib’ri-Nya sangat besar; Damai yang dijadikan hati gemar. Tuhan beserta aku s’panjang jalanan; Yesuslah saja kuharapkan. 135 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri • Do not drag me away with the wicked, with those who are workers of evil, who speak peace with their neighbours, while mischief is in their hearts. New Revised Standard Version • Do not take me away with the wicked and with the workers of iniquity, who speak peace to their neighbors, but evil [is] in their hearts.. New King James Version Dalam 1 Raja-raja 213 dikisahkan pula tentang Adonia yang menghadap kepada Batsyeba, ibu Salomo, dan ditanyai, “Apakah engkau datang dengan maksud damai?” Ia menjawab,“Ya, damai” Namun pada kenyataannya tidak demikian. Ia datang dengan niat jahat. 2. Kesejahteraan Kata syalom juga berarti kesejahteraan yang menyeluruh, termasuk kesehatan dan kemakmuran yang semuanya berasal dari Tuhan. Hal ini dapat kita temukan dalam 2 Raja-raja 426 ketika hamba Elisa bertanya kepada perempuan Sunem dalam cerita ini, “Selamatkah engkau, selamatkah suamimu, selamatkah anak itu?”Dalam bahasa aslinya, bahasa Ibrani, pertanyaan ini berbunyi, “Apakah engkau memiliki damai [sejahtera]?” Maksud pertanyaan ini mirip dengan menanyakan kesejahteraan orang lain seperti dalam pertanyaan, “Apa kabar?” Maksudnya tentu bukan hanya sekadar menanyakan berita tentang orang yang dimaksudkan, melainkan menanyakan keberadaan menyeluruh orang tersebut. Hal serupa diungkapkan oleh pemazmur dalam Mazmur 384 ketika ia meratap “Tidak ada yang sehat pada dagingku oleh karena amarah- Mu, tidak ada yang selamat pada tulang-tulangku oleh karena dosaku”. Maksud pemazmur, dosa-dosanya telah mengganggu dirinya sehingga ia tidak memiliki syalom, kedamaian, di dalam dirinya. Oleh karena itulah ia mengatakan, “tidak ada yang sehat pada dagingku”, karena syalom memang mempengaruhi kesejahteraan bahkan juga kesehatan dan kedamaian dalam diri seseorang. 3. Keamanan Dalam Hakim-hakim 1131, Yefta mengucapkan kaulnya bahwa bila ia kembali dari medan perang “dengan selamat” dengan aman, dalam syalom, maka makhluk pertama yang keluar dari pintu rumahnya untuk menemuinya akan dipersembahkannya kepada Tuhan sebagai korban bakaran. 136 Kelas XII SMASMK Dalam Yesaya 413, Tuhan berbicara tentang utusan-Nya yang akan mengalahkan lawan-lawannya. “Ia akan mengejar mereka dan dengan selamat dengan syalom ia melalui jalan yang belum pernah diinjak kakinya.” Dalam kitab yang sama, Yesaya juga melukiskan hubungan antara hidup yang benar di hadapan Allah yang akan menghasilkan keamanan dan ketenteraman. Yesaya melukiskan demikian, “Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya. Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang tenteram di tempat peristirahatan yang 32 17-18 Dalam Perjanjian Baru, Yesus mengatakan, “Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah [en eirene – bhs. Yunani]segala miliknya.” Lukas 1121 4. Keselamatan Akhirnya kata syalom juga digunakan dalam kaitan dengan “keselamatan”. Dalam Yesaya 5719 dikatakan, “Aku akan menciptakan puji- pujian. Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat - irman TUHAN - Aku akan menyembuhkan dia” Berita “damai sejahtera” yang diberitakan berkaitan erat dengan kesembuhan yang Tuhan janjikan. Keselamatan yang utuh dapat dilihat dari penggunaan kata “damai sejahtera” dalam hubungannya dengan “keadilan” Yesaya 6017 atau seperti dalam Mazmur 8511 yang menyatakan “Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.” Hubungan antara keselamatan dan perdamaian menjadi lebih jelas lagi apabila kita melihat bagaimana Perjanjian Baru memaknai karya keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus, Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. Ia 137 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekeri datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat”, karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. Efesus 2 13-18 Di sini jelas bahwa keselamatan yang diberikan oleh Tuhan Yesus bagi kita telah menciptakan juga pendamaian antara orang-orang yang dahulunya “jauh” dan saling terasing serta bermusuhan. Keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus adalah keselamatan yang utuh, yang meliputi kehidupan jasmani dan rohani, yang mencakup masa depan tetapi juga berlaku di masa kini dan sekarang juga. Uraian di atas telah menggambarkan secara lebih luas dan mendalam apa yang dimaksudkan dengan memberlakukan apa yang Allah kehendaki di dalam hidup kita seperti yang telah kita lihat dalam Kitab Ulangan dan Injil Yohanes. Kita sudah melihat bahwa damai sejahtera bukanlah sesuatu yang akan hadir secara otomatis di dalam hidup kita, melainkan harus kita upayakan dengan kerja keras dan kesungguhan. Dalam liturgi sejumlah gereja ada kalanya kita menemukan salah satu bagian ketika jemaat saling mengucapkan “salam damai” atau “damai Kristus besertamu” setelah pemberitaan pengampunan dosa. Mengapa mereka melakukan hal ini? Apakah makna yang ada di balik tindakan ini? Pemberian salam dan pengucapan “salam damai” atau “damai Kristus besertamu” adalah sebuah tindakan yang menggambarkan hasil pendamaian yang telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus bagi manusia. Setelah kita menerima berita pengampunan dan pendamaian dari Tuhan, hubungan kita dengan sesama kita pun dipulihkan kembali. Karena itulah kita saling mengucapkan “salam damai” atau “damai Kristus besertamu”. Ucapan “salam damai” atau “damai Kristus besertamu” juga mengandung doa dan pengharapan bahwa kita dan sesama orang percaya boleh ikut serta di dalam karya pendamaian yang telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Oleh karena itulah, dalam Kolose 315 dikatakan “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh.” Apakah arti kata-kata ini? Pertama, Kristus telah memperdamaikan kita dengan sesama. Oleh karena dosa, kita hidup dalam permusuhan dengan sesama kita. Dosa telah membuat kita hidup egois, mementingkan diri sendiri dan tidak peduli akan orang lain. 138 Kelas XII SMASMK Berikutnya, dengan pendamaian-Nya, Kristus mengajarkan agar kita hidup dalam satu tubuh yang disebut gereja. Inilah panggilan kita sebagai gereja Tuhan. Gereja diharapkan oleh Tuhannya untuk hidup dalam kesatuan. Sayangnya, gereja justru seringkali hidup dalam perpecahan. Oleh karena itulah, Kolose 315 mengingatkan kita agar terus hidup dalam satu tubuh, sehingga sebagai gereja dapat terus menjadi saksi bagi damai sejahtera Yesus Kristus. Pemahaman Diri Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mengetahui sejauh mana kamu memahami makna damai sejahtera. 1 Apakah arti “syalom” atau “damai sejahtera” dalam hidup kita? Adakah perubahan dalam pemahaman tentang damai sejahtera yang kamu miliki antara sebelum dan sesudah mempelajari bahan pelajaran ini? Apa saja perubahan yang kamu temui atau rasakan? 2 Dalam cara apakah “damai sejahtera” dapat hilang dalam hidup manusia? Apa yang terjadi apabila manusia tidak memiliki “damai sejahtera”? 3 Jika kamu mengucapkan “syalom” kepada sesamamu, tanggung jawab apakah yang ada pada pihakmu untuk memastikan bahwa teman yang kamu sapa itu benar-benar dapat merasakan “damai sejahtera” yang penuh? 4 Dalam cara apakah kamu dan teman-temanmu di kelas dapat ikut terlibat dalam menghadirkan “damai sejahtera” kepada orang-orang yang hidup di sekitar kalian? 5 Sebutkanlah kegiatan yang dilakukan oleh gerejamu untuk mengurangi rasa lapar orang-orang miskin di daerahmu. Jadikanlah “Doa Orang Lapar” yang kamu baca pada awal bahan pelajaran ini sebagai sumber inspiratif D. Penutup “Bagaimanakah saya menafkahi keluarga kalau saya di-PHK?”“Apakah saya akan punya cukup uang untuk pensiun?”“Jalan-jalan berekreasi tidak lagi aman karena ancaman-ancaman terorisme.”“Saya tidak bisa membayangkan kalau saya kehilangan orang-orang yang saya sayangi karena penyakit kanker.”Anda tidak meminta banyak hal. Yang Anda inginkan adalah hidup berkecukupan dan menikmati kesederhanaan hidup – memelihara keluarga Anda dan menjaga mereka. Tetapi dalam kehidupan, hal-hal kecil pun dapat berubah menjadi tidak tahu apakah yang akan terjadi besok – tidak ada jaminan pekerjaan, penyakit-penyakit baru bermunculan setiap hari, dan tingkat kejahatan terus meninggi. Dengan banyaknya jenis-jenis bakteri baru, kita bahkan tidak merasa aman dengan makanan yang ada di meja kita berusaha melakukan segala hal untuk menenangkan diri Mengikuti petunjuk para ahli. Menjalankan pola makan sehat. Berinvestasi dengan bijak. Memelajari kemampuan baru kalau-kalau kita berganti pekerjaan. Betapa keras usaha kita untuk memperoleh damai sejahtera!Yang lebih melelahkan lagi, ketika kita akhirnya mencapai kemapanan materi atau jasmani ini dalam hidup kita, persoalan-persoalan lain bermunculan. Kita tidak dapat menghindari pergumulan batin dan pergaulan, dan hal-hal seperti ini jauh lebih sulit dikendalikan. Walaupun kita telah berusaha dan bermaksud baik, kita bertengkar dengan keluarga dan teman. Kita tidak dapat berkomunikasi dengan orang tua atau anak kita. Kita mempertengkarkan hal-hal kecil dengan pasangan kita. Kita tidak tahan dengan atasan sulit mengendalikan arah tujuan hidup kita, karena kita melupakan bahwa ada seseorang yang luput dari gambaran yang tidak kita sadari. Selama ini, kita berusaha mengarahkan segala hal sesuai dengan keinginan kita, dan kalau itu terjadi, kita merasakan kesan damai yang sementara – kalau semuanya berjalan lancar. Tetapi begitu suatu kendala terjadi, rasa damai itu langsung buyar.“Mengapa saya tidak bisa merasa tenang?”“Mengapa saya tidak merasakan damai sejahtera?”“Apakah yang harus saya lakukan?”“Tidak adakah cara lain?”Ya, ada cara sejahtera yang sesungguhnya tidak dapat diperoleh dengan upaya pribadi atau keinginan keras semata. Tetapi hanya melalui Yesus Kristus. Ia berkata.“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Yoh. 1427Ini adalah pernyataan berani yang menjanjikan damai sejahtera bagi siapa saja yang memintanya. Bagaimanakah itu dimungkinkan? Siapakah Yesus? Tahu apa Dia tentang masalah dan kesulitan kita?Yesus adalah anak seorang tukang kayu yang miskin, dan Ia adalah seorang guru yang berkelana. Namun, Yesus bukan sekadar manusia. Ia juga adalah Allah. Ia datang ke bumi dan mengajarkan kita cara untuk hidup dalam damai sejahtera. Yesus mengalahkan masalah-masalah dan kegelisahan-Nya, dan dengan perkataan dan perbuatan Ia membuktikan bahwa Ia berkuasa melakukan hal yang sama untuk perkataan-Nya dengan saksama – Ia tidak menjanjikan damai sejahtera seperti yang ditawarkan oleh dunia. Memperoleh kedamaian dengan usaha sendiri tidak mudah, karena kita berusaha mencarinya dari hal-hal duniawi, entah itu harta kekayaan, dari orang lain, atau dari kehendak diri sendiri. Dan Tuhan Yesus juga tidak mencoba menipu kita karena Ia mengetahui bahwa kita akan menghadapi masalah-masalah dalam hidup kita.“Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” Yoh. 1633Ia juga memberitahukan kita bahwa Ia telah mengalahkan dunia dan hanya melalu Dia saja kita bisa mendapatkan jenis kedamaian yang berbeda – damai sejahtera yang dari Dia. Damai sejahtera-Nya adalah pengharapan bahwa kita mempunyai seseorang yang akan menolong kita melalui setiap macam masalah yang kita hadapi, bahkan sebelum kita melihatnya. Inilah yang memberikan keyakinan bagi kita untuk menjalani hidup ini, tanpa menguatirkan setiap masalah yang dapat muncul pada pandangan kita patut bersukacita, karena kita mengetahui bahwa Ia telah mengalahkan dunia. Ia telah melalui segala tantangan yang kita hadapi, dan Ia memahami apa saja yang kita lalui. Dalam masa-masa sulit, kita merasa tenang karena mengetahui bahwa Ia memahami dan bersimpati kepada kita. Bahkan ketika masalah mendera, kita terhibur karena itu semua adalah pelajaran yang ingin disampaikan Kristus kepada kita, karena Ia senantiasa bekerja demi kebaikan kita, apabila kita percaya kepada-Nya dan mencari segala jawaban dari mengasihi kita dan ingin memberikan hidup kekal, dan apabila Ia menginginkan sesuatu yang indah seperti hidup kekal bagi kita, betapa lebih lagi Ia akan memelihara kita dari kebutuhan hidup dan perkara dunia?Berapakah harga damai sejahtera? Gratis. Yang diperlukan adalah percaya. Biarlah damai sejahtera Kristus diam dalam hati Anda dan melepaskan segala kegelisahan Anda kepada-Nya – Ia dapat mengurusnya. Langkah tersulit mungkin adalah langkah pertama untuk sepenuhnya membuka diri Anda kepada Yesus Kristus. Tetapi begitu Anda mengambil langkah pertama itu, Anda akan melihat bahwa damai sejahtera-Nya sungguh dan mengenal Yesus sekarang! Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Istilah "peace" atau "damai sejahtera" sebenarnya dikenal oleh setiap bahasa dari bangsa manapun didalam dunia ini. Baik itu "Shalom aleikhem" dalam bahasa Ibrani, Assalamu 'alaikum dalam bahasa Arab, "Rahayu" dalam bahasa Jawa, "Santi" bagi orang Bali, "Sancay" bagi orang Budha. Hal ini membuktikan bahwa secara sosiologis-anthropologis setiap manusia dari bangsa manapun merindukan terjadi di dalam dirinya suatu kondisi yang disebut di mengenai "kedamaian" di dalam setiap bangsa maupun di dalam setiap ajaran agama adalah berbeda-beda dan bervariasi. Namun minimal memiliki satu kesamaan jika itu berhubungan diri sendiri dan keadaan lingkungannya. Persamaan itu adalah rasa damai itu dihubungkan dengan sifat ketenangan, tidak ada gangguan yang membuat hati menjadi gusar, takut, bagaimana Firman Tuhan sendiri memandang makna "kedamaian" tersebut? Suasana Shalom sebenarnya dimulai pada saat penciptaan alam semesta dan isinya. Dalam Kitab Kejadian 131 Allah berkata "Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. Di dalam ayat ini dikatakan bahwa Allah melihat segala yang dijadikan itu amat baik/ hinne tob. Di mata Allah keadaan ciptaan-Nya itu bukan sekedar "baik/tob" namun "sangat baik/hinne tob", dengan penekanan khusus untuk menunjukkan bahwa karyanya itu baik bukan dalam makna yang biasa-biasa, namun dalam pengertian yang luar biasa. Di dalam arti bahwa kata Ibrani tob bermakna suatu kondisi yang termasuk pada suasana shalom. Karena "baik" di sini bermakna suatu kondisi yang tenang, makmur, kelimpahan segala sesuatu yang baik, selamat. Pandangan Alkitab ini sekaligus menolak pandangan filsafat-filsafat yang ada bahwa alam beserta isinya bahkan termasuk manusia adalah suatu keadaan yang kotor, yang tidak sempurna ketika diciptakan. Namun keadaan manusia yang ditempatkan Allah pada situasi yang sangat baik itu tidak berlangsung lama. Ketika manusia mulai tertipu oleh kelicikan si ular Iblis maka situasi "tob" yang merupakan bagian dari keadaan shalom itu mulai buktinya? Buktinya adalah semenjak manusia jatuh dalam dosa, kehidupan manusia tidak lagi memiliki damai sejahtera. Manusia dilanda ketakutan dan kekuatiran yang luar biasa. Hal itu tampak jelas dengan sikap dan respons Adam dan Hawa tidak lama setelah berdosa. Misalnya*Mereka ketakutan dan lari bersembunyi.*Kekuatiran karena sudah telanjang dan berusaha mencari solusi dengan menyemat daun pohon ara. Manusia yang diciptakan pertama tanpa mengenal rasa takut kecuali kepada Allah telah mulai mengalami rasa takut yang tidak sehat. Ya... ini adalah ketakutan yang tidak normal dalam pandangan Allah. Ketakutan yang diakibatkan oleh dosa. "Ia menjawab "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut/arey", karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."Alkitab mencatat rasa takut yang dimiliki oleh manusia untuk yang pertama kalinya pada ayat ini. Manusia itu menjadi takut/arey akibat dosa yang diperbuat. Ketakutan ini menunjukkan tidak adanya peace/shalom di dalam diri manusia akibat dosa. Berarti dosa merupakan salah satu penghambat shalom itu menjadi realitas hidup dalam diri kejatuhan manusia ke dalam dosa, sumber shalom yang dimiliki manusia itu berasal dari hubungan mereka dengan Allah. Sebelum manusia jatuh ke dalam dosa hubungan manusia dan Allah terbukti sangat Allah sering mendatangi taman Eden untuk berakrab ria dengan manusia ciptaanNya. Dalam Kejadian 38 di sana ditulis bahwa Allah mendatangi manusia ketika manusia itu jatuh ke dalam dosa. Secara tidak langsung dalam ayat ini kita mengetahui bahwa sebelumnya Allah sering berkunjung ke kejatuhan manusia kedalam dosa maka hubungan Allah dan manusia yang sebelumnya damai itu telah rusak. Dosa telah menjadi penghalang "shalom" itu menjadi nyata dalam hidup manusia yang sangat dikasihinya. Sehingga menurut pandangan Alkitab bagaimana manusia itu mengalami shalom dalam hidupnya maka manusia harus kembali kepada sifat asal yang mula-mula. Sumber damai itu adalah Allah sendiri, karena Alkitab berkata bahwa Ia adalah The Lord of Peace 2Tes 316.Damai sejahtera dalam bahasa Ibrani adalah shalom, atau eirene di dalam bahasa Yunani. Kedua istilah ini memiliki makna yang sangat luas sekali. Makna shalom atau eirene adalah Keharmonisan dengan Allah dan sesama, ketenangan, kemakmuran, keamanan/rasa aman, keutuhan jiwa dan pikiran. Jika Allah itu adalah sumber shalom itu sendiri maka satu-satunya cara untuk mengalami shalom itu dengan menjalin hubungan yang baik dengan sang shalom itu sendiri. Itulah sebabnya Paulus menasihatkan, "Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu berilah dirimu didamaikan dengan Allah" 2Kor. 520b.Untuk memiliki shalom yang bersumber dari Allah, maka mau atau tidak mau manusia harus berdamai dengan Allah. Pendamaian itu diperoleh melalui persekutuan dengan Kristus. Percaya kepada karya penebusan-Nya dan hidup dalam hubungan dengan Dia. Yesus mengakui bahwa "damai" juga bisa diberikan oleh dunia yang berasal dari Setan."Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu."Dunia ini juga bisa menawarkan apa yang disebut kedamaian. Namun sebagaimana yang Yesus katakan jika memang kita percaya pada perkataanNya bahwa damai yang diberikan dunia melalui segala konsep-konsepnya berbeda dengan damai yang diberikan oleh Tuhan sendiri. Di dalam dunia ini ada banyak kelompok yang menawarkan kedamaian menurut cara mereka melalui Yoga, Trancedental Meditation, Reiki, dll. Semua ini "damai" yang ditawarkan dunia kepada tetapi Allah tidak menginginkan anaknya mencari damai sejahtera yang ditawarkan dunia. Kenapa Allah melarang anak-anak-Nya mencari damai sejahtera yang berasal dari dunia? Di samping dunia yang kelihatan ini, juga ada dunia yang tidak kasat mata. Di dunia yang tidak kasat mata dibagi lagi menjadi dua kawasan yang saling kontradiksi pada segi prinsip maupun kuasa. Kawasan yang pertama adalah Surga, kediaman Allah yang maha tinggi, kawasan yang kedua adalah tempat tinggal setan, roh-roh di udara. Dua kekuatan ini sama-sama bekerja pada alam yang tampak yang dihuni oleh manusia. Tidak ada wilayah abu-abu di dunia ini. Jika anda berada di kawasan Allah maka Anda tidak bisa sekaligus berada di kawasan Setan. "Tidak seorangpun dapat mengabdi kepada dua Tuan", demikian kata damai sejahtera yang diajarkan Allah ada di dalam Alkitab. Berarti apa yang disebut damai sejahtera namun tidak mengandung prinsip-prinsip yang terdapat di dalam Alkitab maka itu bukan damai sejahtera yang berasal dari Allah. Damai itu dari dunia, sedangkan dunia tanpa Allah berarti tempat bagi kehadiran Setan. Alasan berikutnya, mengapa Allah melarang sesorang untuk mencari damai sejahtera dunia adalah semua damai sejahtera yang diajarkan dunia bersumber dari kekuatan manusia sendiri yang menafikan karya Allah di dalamnya. Hal ini menyebabkan manusia rawan jatuh ke dalam penipuan-penipuan serta penyesatan yang dilancarkan oleh Setan sendiri. Allah tidak ingin manusia terus-menerus disesatkan oleh menginginkan anak-anak-Nya bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Bukan karena Allah ingin diakui, atau gila hormat. Semua demi kebaikan kita, karena Dia Pribadi yang mengasihi kita dan tidak pernah memiliki maksud jahat dalam kehidupan kita. Dia tidak pernah ingin menyesatkan kita ke dalam kebinasaan. Sedangkan Iblis adalah Pendusta bahkan Bapa segala dusta, kita tidak pernah tahu sejauh mana akal liciknya untuk menjatuhkan kita. Allah tidak ingin manusia jatuh kedalam kelicikan menikmati damai sejahtera Allah? Allah menginginkan umatNya terus menerus hidup dalam damai sejahtera setelah mereka hidup dalam perdamaian dengan Allah. Bahkan damai sejahtera seharusnya menjadi ciri kehidupan orang Memiliki persekutuan yang intim dengan Kolose 315, Paulus menegaskan kepada jemaat Kolose bahwa, "mereka dipanggil supaya menjadi satu tubuh. Menjadi satu tubuh sangat identik dengan sebuah persekutuan, dan persekutuan yang diawali dari persekutuan yang intim dengan memiliki persekutuan yang erat dengan Allah maka secara otomatis kita akan mengalami damai sejahtera Allah di dalam hidup kita. Persekutuan di sini bukan sekedar karna kewajiban dan kebiasaan. Juga bukan hanya cukup pada ibadah pada hari minggu. Namun setiap waktu, setiap saat memiliki hati yang terfokus kepada Allah. Konsekuensi persekutuan yang intim dengan Allah adalah terjalinnya persekutuan satu tubuh dengan sesama jemaat yang lain. Satu tubuh berarti turut merasakan penderitaan yang dialami oleh jemaat Tuhan yang lain. Satu tubuh berarti memiliki empati terhadap apa yang dialami oleh orang lain - saling mengasihi dan tolong Memiliki Pikiran KristusDalam Kolose 315, Paulus menekankan bahwa, "hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah di hatimu". Kata "memerintah" menggunakan kata "brabeuo". Kata ini hendak menekankan bahwa hidup kita harus berada di bawah otoritas Kristus. Atau dengan kata lain, dia yang berkuasa, dominan dan menguasai segala aspek hidup kita, termasuk pikiran kita. Ketika Dia telah memerintah dalam hati kita, maka otomatis pikiran kita pun akan menjadi sama dengan pikiran cukup hanya dengan beribadah, namun kita juga harus merubah pola pemikiran kita yang gampang terpengaruh dengan keadaan-keadaan jasmani. Pikiran yang mudah dipengaruhi dengan keadaan jasmani akan berdampak kepada perasaan. Perasaan yang dipengaruhi dengan keadaan jasmani yang negatif akan menimbulkan kekuatiran, ketakutan, rasa tidak tenang yang berlebih-lebihan. Pikiran Kristus adalah Firman Allah, menyelaraskan pikiran kita dengan firman Allah. Menempatkan Firman Allah lebih tinggi dari keadaan-keadaan jasmani yang terlihat. Dengan memfokuskan diri kepada Firman Allah maka shalom Kristus akan memerintah di dalam kehidupan Selalu mengucap syukurPaulus dalam kalimat terakhir Kolose 315 mengatakan, "Bersyukurlah". Dengan imperatif ini maka Paulus hendak menekankan bahwa setiap orang yang telah memiliki damai sejahtera Kristus pasti akan selalu bersyukur. Dan ucapan syukurnya tidak berkondisi. Akan tetapi mengucap syukur dalam segala hal, dalam segala keadaan, bahkan termasuk dalam menghadapi yang tidak bisa bersyukur adalah orang yang selalu bersungut-sungut atau mengeluh. Mengeluh adalah sebuah perbuatan yang sangat tidak disenangi oleh Allah. Karena mengeluh itu menunjukkan ketidakpuasan akan apa yang sudah Allah beri dalam hidup kita. Mengeluh akan membawa kehidupan kita semakin buruk. Kata-kata bisa membawa kepada kehidupan namun juga membawa kepada kematian. Suatu saat apa yang sering kita keluhkan tanpa kita berubah akan menjadi kenyataan dalam hidup itu kita harus mengubah keluhan menjadi kata-kata iman, kata-kata berkat, kata-kata kehidupan dalam hidup kita. Dengan selalu bersyukur maka kita akan memiliki shalom itu dalam kehidupan suatu hari di sebuah Kerajaan. Seorang raja membuat lomba yang membuat para pelukis tersohor dari negeri-negeri pun berdatangan. "Lomba melukis yang berjudul 'damai sejahtera' , aku beri waktu 3 hari. Yang terbaik akan aku beri hadiah" kata sang raja. Tiga hari kemudian.. cuma 3 pelukis yg berhasil menyelesaikan gambar mereka dan memberikan pada sang raja. Lukisan 1 ada sebuah danau biru yg bening dengan ikan-ikan yang banyak dan di tengah-tengah terdapat perahu kecil dan seorang yang sedang bersiul memancing dengan angin sepoi-sepoi dan langit biru yang cerah "Inilah damai sejahtera" kata pelukis pertama. Lukisan 2 ada sebuah gunung yang hijau, udara khas yang sejuk dengan sawah-sawah.. matahari yang cerah, pohon yang rindang.. dan 2 orang sedang duduk di bawah pohon sambil tertawa bahagia. "Inilah damai sejahtera" kata pelukis kedua. Lukisan 3 sebuah laut yang luas berwarna hitam karena sedang terjadi badai, di tengah-tengah ada angin topan, langit yg gelap dengan sambaran petir di mana-mana. Sebuah batu karang yang diterjang ombak. Langit hitam pekat bahkan terlihat abstrak karena warna yang dipakai hanya warna gelap.. tapi, terdapat 1 batu karang yg ada lubang, di dalamnya terdapat seekor burung pipit sedang bersiul riang. "Inilah damai sejahtera" kata pelukis ketiga. "Aku setuju dengan lukisan 3" kata Raja. Damai sejahtera bukanlah di mana kita sedang dalam keadaan atau posisi nyaman-nyaman saja tanpa masalah, itu namanya comfort sejahtera adalah seseorang yg tetap bisa tersenyum ketika badai masalah datang menerpanya dan itu hanya dimungkinkan apabila bersama-sama dengan Tuhan Yesus. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya